Wednesday 15 October 2008

CARA MENGINSTALASI FreeBSD

Bagi anda yang menggeluti dunia komputer, anda pasti lebih mengenal Windows 95 dan berbagai aplikasi yang dapat berjalan di atasnya dibandingkan dengan sistem operasi UNIX. Dalam artikel ini akan dibahas cara menginstall FreeBSD sebagai salah satu alternatif sistem operasi UNIX yang mudah dipelajari dan dioperasikan.

Tidak seperti pandangan anda bahwa semua sistem operasi UNIX hanya berjalan di komputer-komputer besar, FreeBSD dapat berjalan di personal komputer yang menggunakan sistem arsitektur Intel (atau arsitektur lain yang sama dengan Intel seperti AMD), mulai personal komputer yang menggunakan 486 sampai Pentium Pro. Selain itu FreeBSD adalah freeware, dimana anda dapat mendapatkannya secara gratis tanpa perlu membeli seperti anda bayangkan pada sistem operasi UNIX lainnya. Tetapi walaupun freeware, kemampuan FreeBSD untuk beberapa aspek tertentu (misalkan digunakan sebagai internet server) bisa dibandingkan dengan sistem operasi UNIX kelas atas lainnya. FreeBSD bisa anda dapat melalui anonymous FTP apabila anda mempunyai koneksi internet, atau dengan membeli CD-ROM yang dijual oleh Walnut Creek CD-ROM store.

Di dalam FreeBSD sendiri telah terdapat banyak aplikasi built-in, sebagai misal untuk text editor (vi dan emacs), Compiler (gcc), perl, browser(lynx) dan internet server. Terdapat juga aplikasi-aplikasi lain yang tergabung dalam software packages yang bisa kita pilih untuk diinstall juga dalam FreeBSD.

Bagi anda yang menginginkan user interface layaknya windows, maka FreeBSD dapat dikonfigurasi menjadi XWindows dengan tampilan seperti Windows.



I. Sistem minimum yang dibutuhkan :
Sistem minimum yang dibutuhkan untuk dapat mengoperasikan FreeBSD adalah sebagai berikut :

- Prosesor 486-DX2

- RAM 8 MB

- Hard Disk 500 MB

- VGA Card

Sedangkan apabila yang anda inginkan adalah sistem optimum, maka yang anda butuhkan adalah konfigurasi sebagai berikut :

- Prosesor Pentium 100

- RAM 16 MB

- Hard Disk 1,2 GB

- VGA Card (apabila ingin memasang Xwindows)

Apabila anda menginginkan FreeBSD digunakan sebagai internet server, maka yang harus anda tambahkan adalah Ethernet Card, atau modem. Anda tidak usah menggunakan Ethernet card bermerk, yang anda butuhkan adalah Ethernet Card NE-2000 Compliant.

II. Cara Instalasi

Seperti yang telah diutarakan di atas, ada dua cara untuk menginstall FreeBSD, yaitu melalui anonymous FTP bagi anda yang mempunyai koneksi ke internet, atau melalui CD-ROM yang dibeli dari Walnut Creek CD-ROM (kurang lebih $40 dengan ongkos kirim). Versi terbaru dari FreeBSD adalah 2.2.1.

Bagi anda yang mempunyai koneksi ke internet, FTP server yang menyediakan source dari FreeBSD ada di banyak negara. Anda bisa mendownload installer FreeBSD melalui master sites nya (ftp.freebsd.org) atau mirror sitesnya di negara-negara lain, misalkan di jepang (ftp.jp.freebsd.org) atau melalui FTP server di tempat kami wuz-wuz.itb.ac.id). Pada saat melakukan instalasi akan ditunjukkan daftar ftp server mempunyai installer FreeBSD .


Langkah yang anda lakukan adalah :

· Browse FTP sites diatas, lalu masuk ke direktori pub/FreeBSD/2.2.1-RELEASE/floppies.

· Download file boot.flp, copy file di atas ke floppy disk, lalu di rawrite di DOS (dengan menggunakan program rawrite.exe).Program rawrite bisa didapat pada FTP server di atas, pada direktori /pub/FreeBSD/tools/. Selain menggunakan rawrite bisa juga digunakan fdimage. Perintah untuk melakukan rawrite atau fdimage adalah :

a:> rawrite.exe boot.flp

atau

a:> fdimage.exe boot.flp

Apabila anda menggunakan CD-ROM, maka cara yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut :

· Buat terlebih dahulu boot floppy untuk instalasi, dengan cara jalankan perintah makeflp.bat, yang ada pada cdrom. Atau gunakan perintah rawrite atau fdimage seperti di atas (di dalam CD-ROM file di atas sudah ada).

Setelah anda selesai melakukan proses pembuatan boot floppy, maka boot komputer yang hendak anda install FreeBSD dengan floppy disk tersebut. Pada saat komputer boot, anda akan melihat tulisan :

Boot :

Pada saat keluar tulisan di atas, maka tekan enter. Setelah ditekan enter maka boot disk FreeBSD akan memeriksa peripheral-peripheral yang ada pada komputer anda.

Lalu akan keluar menu seperti gambar di bawah :














Pilih menu Express (bagi beginner) atau Custom bagi anda yang ingin meng-customize FreeBSD yang hendak anda install. Mode express sangat cocok untuk pemula, karena anda akan dibimbing oleh menu-menu yang mudah dimengerti untuk proses instalasi FreeBSD.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam instalasi sendiri terdiri dari langkah utama, yaitu : partisi, pemberian nama dan space sub-partisi dari partisi yang ada, pemilihan media instalasi, dan mode instalasi yang menentukan besar space yang dibutuhkan untuk FreeBSD. Dengan menggunakan mode novice ataupun mode config anda akan dibimbing dengan menu-menu yang mudah dimengerti, sampai proses instalasi selesai.

Apabila anda memilih mode novice, maka anda akan dibimbing dalam proses instalasi dan menu-menu yang mudah dimengerti sampai instalasi usai. Proses yang berlangsung adalah (gambar bisa dilihat pada instalasi mode custom) :

· Partition editor, di sini anda memilih penggunaan hard disk anda dalam instalasi, apakah semua space yang ada digunakan untuk FreeBSD ataukah menggunakan sebagian saja.

· Label editor, di sini anda membagi partisi yang telah anda buat menjadi semacam direktori-direktori tempat FreeBSD akan menaruh file. Di sini anda bisa memilih option A (Auto default for all) sehingga anda tidak usah memikirkan pembagian-pembagian partisi.

· Distributions, untuk memilih file-file yang hendak diinstall, untuk instalasi minimal pilih developer atau user.

· Media, pilih media instalasi yang hendak digunakan, apabila melalui CD-ROM pilih CD-ROM, sedangkan apabila melalui FTP, pilih FTP.

· Commit, di sini semua partisi akan dituliskan dan FreeBSD mulai diinstall.

· Setelah semua proses selesai anda dapat mengkonfigurasi ulang sistem yang telah anda buat.



Apabila anda memilih mode custom, maka anda sendiri yang menentukan proses instalasi dari FreeBSD. Keuntungan dari mode custom adalah kita dapat mengatur alokasi space hard disk (apabila terbatas). Pertama kali anda akan langsung masuk ke menu ke dua yang nampak seperti pada gambar :




pilih menu partition, dengan menu partition anda akan memilih partisi yang hendak anda gunakan untuk instalasi FreeBSD, di sini ditampilkan partisi partisi yang ada pada hard disk anda.



Anda bisa memilih A (Use Entire Disk), apabila anda menginginkan semua semua space hard disk ingin anda gunakan untuk FreeBSD atau pilih C untuk create partisi sesuai dengan keinginan anda. Setelah selesai maka pilih Finish. Setelah itu anda akan ditanya menu pilih Boot configuration, apabila semua partisi telah anda buat untuk FreeBSD maka pilih Standard (dengan menekan space bar) atau boot manager apabila dalam hard disk anda terdapat sistem operasi lain (misalkan Windows).



Lalu anda akan masuk kembali ke menu awal. Di sini anda pilih menu Label, lalu anda akan masuk ke tampilan seperti :



Di sini anda akan membagi partisi yang telah anda buat, menjadi sub partisi lain dan memberi space hard disk yang hendak anda alokasikan untuk sub partisi tersebut. Sub partisi yang harus ada adalah :

- / (baca root) yang digunakan untuk root file system yang harus ada pada FreeBSD. Alokasikan sebesar 100 MB.

- /usr yang digunakan menyimpan aplikasi dan perintah-perintah yang built in pada UNIX. Tergantung pada instalasi, apabila anda hanya ingin menginstall FreeBSD secara minimum maka space yang bisa dialokasikan adalah sebesar 200MB, tetapi apabila anda ingin memasang Xwindow, maka space yang dibutuhkan adalah 500 MB.

- /var alokasikan sebesar 50 MB.

- Swap , tempat FreeBSD menempatkan virtual memori, alokasi minimal adalah 2 kali memori yang terdapat di komputer anda.

Cara untuk mengalokasikan Sub partisi di atas adalah tekan ‘C’ maka akan keluar tampilan :

isi dengan /, lalu anda akan ditanya space yang dialokasikan isi dengan ‘100MB’. Lalu pilih directory (kecuali untuk swap anda pilih swap). Proses ini terus dilakukan sampai semua sub partisi di atas telah dialokasikan. Apabila semua sub partisi ‘wajib’ di atas dituliskan dan masih tersisa space, maka ulangi lagi langkah di atas, dan anda assign space sisa yang ada dengan nama sub partisi yang anda inginkan, misalkan /data (semua sub partisi di depannya diberi tanda /). Setelah semua proses di atas selesai dilakukan tekan ‘Q’ untuk finish dan akan kembali ke menu semula.

Atau apabila anda merasa cara di atas sulit dimengerti, gunakan option A (Auto default for all) yang akan otomatis membagi partisi menjadi sub-partisi yang dibutuhkan.

Sekarang pilih menu Media, apabila anda menginstall dari CD-ROM, maka pilih CD-ROM dan anda akan dibawa kembali ke menu semula, sedangkan apabila menggunakan FTP, maka anda pilih menu FTP.



Apabila menggunakan FTP maka akan muncul list ftp sites yang bisa anda gunakan, di sini pilih ftp sites yang sekiranya cepat dan mudah dicapai untuk instalasi FreeBSD.

Sekarang pilih menu distributions, untuk memilih apa saja yang hendak di install dalam FreeBSD dan space yang dibutuhkan untuk pilihan instalasi yang hendak anda pilih. Setelah anda pilih menu tersebut, akan keluar menu :


apabila yang anda inginkan instalasi minimal, maka anda pilih menu developer atau user, sedangkan apabila anda ingin memasang juga Xwindow, maka pilih All. Setelah anda selesai memilih, anda akan dibawa kembali ke menu semula.

Sekarang pilih commit, dengan memilih commit anda berarti siap menginstall FreeBSD. Apabila anda menggunakan CD-ROM, maka FreeBSD akan diinstall dari CD-ROM, sedangkan apabila menggunakan FTP, maka installer akan didownload dari ftp site yang telah anda pilih.

Setelah proses ini selesai, anda telah berhasil menginstall FreeBSD !!. Setelah ini anda akan dibawa kembali ke menu konfigurasi.


Pilih menu root passwd, dengan memilih ini anda akan diminta mengisi root passwd yang dapat merupakan super user dari FreeBSD. Apabila anda menginginkan aplikasi lain yang terdapat dalam package CD-ROM, pilih packages dan pilih aplikasi yang hendak anda tambahkan dalam sistem anda. Di sini juga anda dapat mengkonfigurasi FreeBSD sebagai internet server. Apabila anda ingin mencoba FreeBSD yang telah anda install, maka pilih exit dan komputer akan reboot dan menjalankan FreeBSD sebagai sistem operasinya. Pertama kali anda masuk FreeBSD, maka akan ada tampilan seperti :

FreeBSD (nama komputer anda) (ttyv0

login: root
Password:

ketik pada login prompt ‘root’ dan isi dengan passwd yang telah anda pasang tadi. Apabila ingin membuka konsol lain, gunakan Alt-F1, atau Alt-F2, dan seterusnya. Anda akan masuk ke FreeBSD, di sini anda bisa mempelajari perintah-perintah UNIX yang bisa dibaca dari buku-buku yang beredar di pasaran.

Demikian sekilas cara instalasi FreeBSD, walaupun artikel di atas hanya sekedar overview cara instalasi FreeBSD, saya harap artikel ini dapat menambah wawasan anda mengenai adanya sistem operasi lain selain Windows yang selama ini telah anda kenal.


Luthfi Kisbiono Arif
Onno W. Purbo
Computer Network Research Group ITB

SQUID SEBAGAI ALTERNATIF PROXY SERVER

Luthfi Kisbiono Arif dan Onno W. Purbo*



Pada saat ini banyak organisasi, baik edukasi, pemerintahan, privat maupun komersial berusaha membatasi akses para penggunanya ke internet (terutama web) dengan alasan bandwith yang dimiliki mulai terasa lambat ketika para penggunanya mulai “nge-Web”.
Salah satu solusi untuk pembatasan akses di atas adalah dengan menggunakan Proxy Server. Di sini proxy server berguna sebagai mediator antara pengguna dan dunia luar (Web), semua request HTTP dari pengguna akan diarahkan ke Proxy Server (dengan mengkonfigurasi semua browser pengguna) dan data berupa tujuan (misal http://www.itb.ac.id) yang di minta oleh user akan diteruskan oleh Proxy server ke tujuan yang diminta. Data yang telah didapat oleh Proxy server tidak dibuang begitu saja, data ini selain akan dikembalikan ke arah pengguna yang meminta juga akan di simpan (di-Cache) sehingga apabila data yang sama diminta oleh pengguna yang lain, proxy tidak usah meminta data tersebut ke server yang diminta, tapi cukup mengirimkan data yang telah ada di cachenya ke pengguna yang meminta.
Pada beberapa jenis Proxy server tertentu kita mempunyai aturan-aturan yang bisa membatasi akses pengguna ke web, sebagai misal pengguna dari suatu workgroup bisa mengakses web pada selang waktu tertentu. Hal di atas bisa berjalan apabila semua request HTTP dari pengguna harus melewati proxy server terlebih dahulu, sehingga kita dapat menjamin semua request dari pengguna selalu melewati Proxy server terlebih dahulu.


INSTALASI SQUID UNTUK PROXY SERVER

Pada artikel ini, kita akan membuat sebuah proxy server dengan software Squid, Squid adalah software public domain berbasis UNIX, berfungsi meng-‘cache’ data yang diminta oleh pengguna (biasanya berupa web pages dan ftp). Platform UNIX yang di support oleh Squid adalah FreeBSD, BSDI, Digital Unix, Irix, Linux, Solaris dan SunOs. Tidak semua data bisa di cache oleh Squid, data-data yang bersifat dinamik seperti CGI-BIN tidak di cache oleh Squid, jadi tiap kali ada permintaan CGI-BIN, maka Squid akan menghubungi langsung server tujuan. Saat ini protokol yang bisa dilayani oleh Squid adalah “http”, “ftp”, “gopher” dan “wais”. Versi dari Squid yang paling baru (pada saat artikel ini ditulis) adalah versi 1.1.10 dan bisa didapat melalui anonymous FTP ke ftp://squid.nlanr.net/pub/squid-1.1.

Hardware yang anda butuhkan untuk dapat membuat Proxy server dengan Squid adalah (konfigurasi tipikal) :
 Pentium 133 atau lebih tinggi (Pentium Pro lebih baik)
 RAM 32 MB atau lebih tinggi (Squid menyimpan sementara data yang sedang diminta oleh pengguna ke RAM sebelum disimpan di hard disk, data ini disebut juga hot object)
 Hard Disk 1.7 GB untuk instalasi FreeBSD (memakan space kurang lebih 300 MB) dan Squid (executable files tidak memakan space tetapi cache membutuhkan space yang cukup besar).

Setelah anda memiliki source file dari Squid, kita uncompress dahulu source file dari Squid dengan mengetikkan :

% tar xvpfz squid-1.1.10.tar.gz

setelah selesai, akan tampak satu sub direktori squid-1.1.10 di tempat anda meng-uncompress file di atas. Langkah selanjutnya adalah masuk ke subdirektori tersebut lalu jalankan perintah berikut :

% ./configure –prefix=/usr/local/squid

Maksud dari prefix di atas adalah, kita menunjukkan letak direktori tempat executable files dan konfigurasi disimpan setelah instalasi selesai. Jadi bisa juga prefix yang diberikan bukan /usr/local/squid tapi bisa juga /usr/squid misalnya. Sedangkan perintah configure sendiri berguna untuk mengektraksi parameter-parameter dari Operating System yang kita gunakan. Langkah selanjutnya adalah jalankan perintah berikut :

% make all

lalu setelah perintah selesai dijalankan ketik perintah :

% make install

yang akan menginstall executable files dari Squid ke direktori /usr/local/squid (sesuai dengan prefix yang kita berikan). Setelah perintah ini selesai direktori kerja kita pindah ke /usr/local/squid. Di direktori ini akan kita lihat ada 3 buah direktori yaitu : bin. etc, dan log. Direktori bin berisi executable files dari Squid dan direktori etc berisi file konfigurasi dari Squid, yaitu file Squid.conf.

KONFIGURASI DASAR PROXY SERVER

File yang dibaca ketika Squid pertama kali dieksekusi adalah file squid.conf (terletak di direktori /usr/local/squid/etc). File ini berisi directive-directive, option dan rules yang akan kita terapkan ketika kita menjalankan proxy server. Bebeberapa directive dan option penting yang harus kita isi adalah (konfigurasi minimum) :

1. http_port

directive ini berguna untuk menunjukkan ke port berapa proxy server harus mendengarkan permintaan dari pengguna, isi http_port dengan bilangan integer sesuai dengan keinginan anda (misal 8080) asalkan tidak bentrok dengan well known ports dari server anda atau gunakan default yang ada (3128). Kegunaan directive ini dapat ditunjukkan oleh contoh sebagai berikut : pada browser pengguna kita set option proxy server untuk http adalah 167.205.154.22 port 8080, ini berarti request http akan dialamatkan ke proxy server 167.205.154.22 pada port 8080, apabila proxy server tersebut telah diset untuk mendengarkan permintaan pengguna pada port 8080 maka permintaan dari pengguna tersebut akan dilayani.

2. icp_port

directive ini berguna untuk menunjukkan port bahwa proxy server yang anda buat harus mendengar (listen) pada permintaan dari proxy server (apabila dalam network anda telah dibuat suatu hirarki caching) yang menyampaikan permintaannya melalui protokol ICP (Internet Cache Protocol). Di sini anda dapat menggunakan default yang sudah ada (3130) atau bilangan integer sesuai dengan keinginan anda asalkan tidak bentrok dengan well known ports yang sudah ada. Apabila hanya ada satu server cache saja dalam network anda maka option ini dapat tidak digunakan.

3. local_domain

isi directive ini dengan domain dari network anda, misal EE.ITB.ac.id, sehingga apabila ada permintaan data dimana tujuan masih terletak satu domain dengan proxy server anda, maka data akan diminta langsung ke server tujuan.

4. Beberapa directive untuk menunjukkan direktori tempat Squid menyimpan data yang didapat (untuk cache) dan log files (access.log, hierarchy.log, store.log). Harap diingat directive ini wajib diisi karena Squid tidak akan bisa dieksekusi tanpa adanya directive ini. Saran dalam pembuatan direktori tempat squid menyimpan data cache adalah buat direktori khusus tempat squid menyimpan data dan log files (satu direktori khusus dengan 2 subdirektori untuk cache dan log file) serta letakkan direktori tersebut pada partisi yang berukuran cukup besar (dengan trafik HTTP medium data yang di cache bisa mencapai 500MB) .
5. pid_filename

Directive ini berguna untuk menunjukkan file tempat squid menulis nomer proses yang dijalankan, file ini penting untuk merestart Squid ataupun untuk mematikan proses Squid. Dalam FreeBSD, sebaiknya anda letakkan pada /var/run/squid.pid

6. cache_ftp_program

Secara default directive ini di comment (berarti di-ignore oleh Squid ketika pertama kali dieksekusi). Sebaiknya directive ini digunakan (di-uncomment).. Directive ini digunakan untuk menjukkan letak program ftpget, yang digunakan sebagai proxy untuk protokol FTP. Ubah letak sesuai dengan letak ftpget di server anda.

7. cache_dns_program

Secara default directive ini di comment. Sebaiknya directive ini digunakan karena program dnsserver yang ditunjuk lokasinya oleh directive ini berguna untuk mengubah nama server ke nomer IP.

8. visible_hostname

Directive ini berguna untuk menunjukkan nama proxy server anda kepada pengguna. Isi dengan nama yang anda sukai (nama ini tidak perlu sama dengan nama yang ada pada record DNS).

Dengan mengisi direktive-direktive di atas maka anda sudah dapat menjalankan Squid. Untuk menjalankan Squid ketik perintah :

% ./RunCache -- Pada direktori /usr/local/squid/bin

Untuk mencoba jalannya proxy server, coba jalankan perintah di bawah ini :

% telnet mesin-proxyku.ITB.ac.id 8080
connected to mesin-proxyku.ITB.ac.id
escape character is “]
GET http://nic.itb.ac.id HTTP/1.0


apabila display mengeluarkan beberapa tag HTML dan bukan berupa pesan error berarti proxy server anda sudah bisa digunakan. Proxy server anda juga bisa dites melalui browser, caranya : set option proxy server pada browser anda dengan IP atau nama dari proxy-server yang anda buat, sedangkan port diisi dengan HTTP_port dari file konfigurasi squid.conf.

Apabila anda ingin melakukan perubahan pada file konfigurasi squid.conf dan ingin merestart Squid (file konfigurasi squid.conf hanya dibaca satu kali oleh Squid yaitu pada saat program di start), anda tidak perlu mematikan semua proses yang telah di-launch oleh Squid tapi cukup mengetikkan perintah :

% kill -HUP (Squid Parent ID)

Squid Parent ID dapat dilihat pada file /var/run/squid.pid atau pada file lain di yang ditunjukkan pada directive pada squid.conf. Apabila anda ingin mematikan semua proses dari Squid, perintah yang anda jalankan adalah :

% kill -9 (Squid Parent ID)

Demikian sekilas cara instalasi dari Squid untuk Proxy server. Keterangan lebih lengkap mengenai Squid dapat dibaca di http://www.nlanr.net/Squid.

*)Penulis adalah anggota CNRG-ITB, pertanyaan lebih lanjut dapat dialamatkan ke cnrg@itb.ac.id